Sebelum mengganti ban, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar tak salah membeli, salah satunya adalah kode pada ban yang berisikan angka serta huruf. Umumnya, kode ini terletak pada bagian dinding ban. Lantas, bagaimana cara membacanya?
Biasanya, pada dinding ban kerap tertulis seperti ini 100/90-17 atau juga 100/90 R17. Bedanya adalah penggunaan huruf “R” yang digunakan untuk membedakan jenis ban berdasarkan konstruksinya, yaitu bias dan radial. Ban bias terbuat dari serat nilon, sementara ban radial menggunakan lapisan dari serat baja. Kembali ke depan, angka sebelum garis miring (/) merujuk pada ukuran lebar tapak ban dalam satuan milimeter. Jadi, pada contoh di atas, ban tersebut memiliki lebar tapak 100 mm.
Angka setelah garis miring ini kerap dianggap sebagai tinggi ban dalam ukuran milimeter. Padahal, angka tersebut menunjukkan tinggi ban berdasarkan persentase lebar tapak ban. Dengan kata lain, jika ban tersebut berukuran 100/90, maka tinggi ban adalah 90 persen dari 100 mm, yaitu 90 mm. Menghitungnya dimulai dari permukaan ban yang menyentuh tanah sampai bagian yang terkena velg. Angka paling akhir merujuk pada diameter velg. Jika tertulis 100/90-17 pada dinding ban, berarti ban tersebut dibuat untuk velg berdiameter 17 inci. Terkadang, di belakang berbagai angka tersebut terdapat tulisan “M/C” yang berarti motorcycle only atau khusus untuk sepeda motor.
Nah, apa saja arti dari kode angka serta huruf pada ban tersebut?
1. Identitas
Identitas pada ban motor biasanya berisikan merek serta logo produk dari ban tersebut.
2. Arah Rotasi
Pada dinding ban motor juga tentu terdapat petunjuk arah rotasi ban. Biasanya, kode ini berbentuk panah yang menunjukkan ke salah satu sisi. Kesalahan pemasangan arah rotasi ban tentunya akan mengakibatkan ban tidak bekerja maksimal.
3. Lokasi Pembuatan
Setiap ban motor pastinya memiliki produsen masing-masing serta identitas negara asal pembuatnya. Pada ban misalnya, terdapat tulisan ‘Made In Indonesia’ yang mengartikan bahwa ban ini diproduksi atau buatan Indonesia.
4. Tipe Ban
Tak hanya merek, kebanyakan ban motor juga dilengkapi dengan tipenya. Sebagai contoh, terdapat tulisan ‘Blaze’ pada ban motor buatan FDR. Itu artinya, ban tersebut adalah FDR tipe Blaze.
5. Kode Produksi
Untuk mengetahui kapan sebuah ban diproduksi, biasanya terdapat empat digit angka pada dinding ban. Sebagai contoh, angka tersebut berisikan 0714. Artinya, 07 menunjukkan minggu ke-7 dan 14 adalah tahun pembuatannya, yakni 2014. Sehingga, dapat disimpulkan bahwa ban tersebut diproduksi pada minggu ke-7 tahun 2014.
6. Jenis Ban
Ban yang hadir di pasaran umumnya memiliki dua jenis, yakni Tube Type dan Tubeless. Kode tersebut menginformasikan bahwa ban jenis Tube Type masih menggunakan ban dalam sedangkan jenis Tubeless tidak.
7. Ukuran Ban
Kode ini menjadi hal yang paling sering diperhatikan, misalnya 130/70-17 M/C 62S. Artinya, 130 adalah ukuran lebar ban, 70 adalah tinggi ban dalam persen kali lebar ban satuan milimeter. Sementara, 17 adalah diameter ban dalam satuan inci dan 62 merupakan index beban serta S adalah speed simbol.
8. Bahan Baku Benang
Kode lain yang tertera pada ban adalah bahan baku dari ban tersebut. Sebagai contoh, terdapat tulisan ‘NYLON’ yang mengartikan bahwa bahan baku material benang yang digunakan berjenis Nylon.
9. Maksimal Beban
Lebih lanjut, kode yang terdapat pada ban adalah index beban maksimal. Misalnya, dalam kondisi dingin dengan tekanan angin 41 psi, beban maksimumnya adalah 265 kg.
10. TWI (Tread Wear Indicator)
TWI merupakan kode pada ban untuk memberikan batas keausan ban. Umumnya, kode ini memiliki bentuk segitiga kecil di bagian dinding ban. Jika alur ban sudah mendekati kode ini, maka itu mengindikasikan jika ban sudah mengalami aus dan disarankan untuk segera diganti.
Sumber : otosia.com, otorider.com