Memilih jenis bahan bakar minyak (BBM) yang sesuai, tidak hanya penting untuk kendaraan roda empat saja, tetapi juga bagi sepeda motor. Dengan menggunakan bensin yang nilai oktannya sesuai dengan yang direkomendasikan dari pabrikan, tentunya akan membuat pembakaran di ruang mesin lebih sempurna. Selain itu, penggunaan bahan bakar yang pas dengan rasio kompresi motor juga bisa menjaga keawetan komponen kendaraan. Hal ini karena pembakaran yang terjadi di dapur pacu terjadi dengan sempurna otomatis timbunan kerak di ruang bakar juga bisa dicegah. Baca juga: Bisakah Membayar Pajak Kendaraan Sebelum Jatuh Tempo? Begitu pula sebaliknya, jika pemilik kendaraan menggunakan bensin dengan Research Octane Number (RON) tidak sesuai bisa menimbulkan kerak karbon di jantung pacu. Lihat Foto Atrian Partalite di salah satu SPBU yang ada di Batam. Saat ini Penjualan produk Pertalite meningkat cukup tajam sepanjang tahun 2017.(KOMPAS.COM/ HADI MAULANA)
Pilihan bahan bakar minyak (BBM) di Stasiun Pengisian Bahan Bakar (SPBU) beragam jenisnya. Umumnya dibedakan berdasarkan research octan number atau biasa disebut RON.
Nah masalahnya, bagaimana kita menentukan mana yang cocok untuk sepeda motor kita?
Mengingat, jenis BBM yang digunakan berpengaruh pada performa kendaraan, mulai dari keiritan sampai soal umur mesin. Berikut detailnya.
1. Rasio Kompresi Mesin
Pertama yang harus dilakukan adalah mengetahui rasio kompresi mesin. Informasi ini bisa dilihat dalam Buku Pedoman Pemilik, yang didapat saat membeli motor Honda.
Semakin tinggi rasio kompresinya, maka dibutuhkan bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi.
Rasio Kompresi Mesin sendiri, adalah rasio antara volume silinder dan ruang bakar ketika piston berada di titik mati bawah, dengan volume ruang bakar saat piston berada di titik mati atas.
Mesin Honda Genio Foto: Bangkit Jaya Putra/kumparan
Misalnya, silinder dan ruang bakar dengan piston berada di titik mati bawah berisi 1000 cc udara. Ketika piston telah pindah ke titik mati atas, volume tersisa dalam kepala atau ruang bakar menjadi 100 cc, maka rasio kompresi akan proporsional digambarkan sebagai 1000:100 atau 10:1.
2. Kenali Nilai RON BBM
Oktan bahan bakar atau RON saat ini tersedia pilihan mulai dari oktan terendah RON 88, hingga tertinggi RON 98. Nilai oktan menunjukan seberapa besar tekanan yang bisa diberikan, sebelum bensin terbakar secara spontan. Semakin tinggi nilai RON semakin besar tenaga yang dapat dihasilkan. Demikian juga semakin tinggi rasio kompresinya semakin besar tenaga yang dapat dihasilkan, sehingga rasio kompresinya yang tinggi tentunya memerlukan nilai RON yang tinggi pula. Semakin tinggi nilai oktan berarti semakin tinggi pula ketahanan terhadap tekanan. Atau dengan kata lain, dibutuhkan tekanan lebih tinggi dan waktu lebih lama dalam proses pembakaran. Berlaku sebaliknya dengan bahan bakar oktan lebih rendah.
Bensin dengan oktan tinggi membutuhkan tekanan lebih tinggi dan proses pembakaran lebih lama. Sehingga mesin menjadi kesulitan membakar bensin,” seperti tertulis dalam keterangannya.
Sebaliknya, ini berlaku juga pada penggunaan bensin oktan rendah pada mesin berkompresi tinggi. Ada kemungkinan bensin akan terbakar sebelum busi memercikkan api.
Ini yang menimbulkan knocking dan penumpukan deposit sisa pembakaran mesin motor, karena prosesnya tidak sempurna.
SUMBER :